Pemenang Nobel Sastra 2001-2009

(2009) Herta Müller Perempuan asal etnis minoritas Jerman di Rumania yang ditindas karena kritis menyajikan gambaran kehidupan di bawah kekuasaan komunis, dianugerahi Nobel sastra untuk 2009. Merupakan perempuan ke-12 yang meraih Nobel sastra.


(2008) Le Clezio menekuni dunia sastra sepanjang hidupnya. Sejak masih belia, usia 8 tahun, Le Clezio sudah menulis. Hingga kini, lebih dari 50 novel, esai, cerita pendek, telah lahir dari tangannya.
Terobosan besar Le Clezio sebagai novelis adalah Desert (1980). Novel ini berkisah tentang kebudayaan yang hilang di gurun Afrika Utara, dan dikontraskan dengan Eropa yang dilihat melalui kacamata seorang imigran.


(2007) Doris Lessing lahir sebagai Doris May Tayler di Kermanshah, Persia (sekarang Iran) pada 22 Oktober 1919) adalah seorang penulis Inggris. Ia mendapatkan Penghargaan Nobel dalam Sastra pada tahun 2007. Salah satu karya Lessing yang terkenal dan awal adalah The Grass is Singing terbitan tahun 1950.
Semasa muda ia pernah tinggal di Rodesia Selatan (sekarang Zimbabwe).
Doris dikenal sebagai penulis beraliran kiri, komunis, dan antiapartheid. Dia
adalah ateis namun mendalami bidang mistisisme Islam.

(2006) Ferit Orhan Pamuk adalah seorang novelis Turki terkemuka dalam sastra pasca-modernis. Ia sangat populer di dalam negeri, dan pembacanya di seluruh dunia juga bertambah terus. Sebagai salah seorang novelis Eurasia paling terkemuka, karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa. Ia telah mendapatkan banyak penghargaan di dalam negeri maupun internasional.



(2005) Harold Pinter, Putra seorang pembuat busana keturunan Yahudi, Pinter selain telah menulis 30 naskah drama, juga penulis banyak puisi dan skenario film. Ia juga sering menyutradarai pementasan drama maupun sutradara film dan bahkan pernah menjadi aktor.Naskah drama paling terkenal yang dia tulis adalah The Dumb Waiter (1957) dan The Caretaker (1959) yang disebut-sebut merupakan pengamatan tajam atas persoalan sosial dan linguistik, dengan alur cerita dan percakapan yang sangat mendalam. Film terbaik yang pernah ia sutradarai adalah The French Lieutenant’ Woman, yang diangkat dari novel karya John Fowles.


(2004) Elfriede Jelinek, yang ibunya (Olga Jelinek/Olga Buchner) ialah manager personel di sebuah perusahaan terkenal dan ayahnya (Dr. Friedrich Jelinek) ialah kimiawan dengan latar belakang kelas pekerja, besar di Wina.Karya Jelinek dapat dikelompokkan dalam 3 tahap. Karyanya yang paling awal mengkritik kapitalisme dan masyarakat konsumtif. "Pada 1980-an ia bertujuan menyerang kritik pada masyarakat partiarkhal .


(2003) John Maxwell Coetzee, Ia adalah penulis pertama yang dianugerahi Booker Prize 2 kali: The Life and Times of Michael K pada tahun 1983 dan Disgrace pada tahun 1999. Namun ia sendiri tidak mengkoleksi salah satu dari 2 bukunya yang memenangkan penghargaan itu. Di samping Hadiah Nobel maupun Booker Prize, ia juga menerima sejumlah penghargaan lain.


(2002) Imre Kertész , di antara karyanya adalah novel tahun 1975 berjudul Sortanslanság, berdasarkan pengalamannya di kamp konsentrasi Nazi. Novel itu tak disambut baik saat pertama kali diterbitkan. Disusul Fiasco pada 1988. Jilid ke-3 dari Kaddis a meg nem született gyermekért, dicetak pada 1997. (Kaddish adalah doa Yudaisme yang diucapkan untuk mengingat orang mati). Tokoh utama novel itu, Gyorge Koves, tak berkenan memiliki anak di dunia yang mengakui keberadaan Auschwitz.


(2001) Vidiadhar Surajprasad Naipaul, Pada 1990 ia dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elisabeth. Menerima Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 2001. Dalam beberapa buku ia memusatkan diri pada peran agama, seperti Islam, dan ia menuai kritikan karena bertumpu dari sudut negatif, seperti nihilisme di antara fundamentalis. Ia tetap menjadi tokoh yang dicaci di Pakistan. Selain itu, nasionalisme dan kolonialisme juga menjadi tema dalam buku-bukunya.

Selengkapnya...