Memulai menulis Diri Sendiri




Adakalanya seseorang bisa menjadi besar karena sesuatu yang ia tulis. Dengan kata lain, buku tak hanya memberantas kebodohan atau memberi pengetahuan. Buku, juga media untuk memuluskan tujuan penulis atau siapapun yang berkepentingan dengan penulisan itu.

Di saat-saat genting, siapapun bisa saja menulis berbagai macam opini pengkritisan. Saat dunia sedang carut-marut atau terjadinya sesuatu yang menggemparkan di tiap kehidupan orang, maka rangsangan untuk menulis akan lebih sering muncul. Walau bisa dikatakan, hal tersebut hanya sebatas efek sementara.

Siapa sangka jika Mein Camp, buku Hitler yang terkenal itu adalah buah tangan saat ia di penjara. Pramoedya Ananta Toer atau yang biasa dipanggil Mas Pram juga mengalami hal yang sama.

Memang, terkadang kita harus menghadapkan diri pada ketertekanan dan tingkat emosional tertentu untuk dapat berpikir pada alur tertentu. Kita juga butuh memenjarakan diri dari segala kebisingan dan hiruk pikuk dunia. Atau lepas bebas samasekali.

Tapi sadarkah kita? Bahwa semua orang bisa menjadi penulis? Semua orang bisa menjadi diri mereka sendiri. Hanya dengan satu jalan mudah. Buku harian.

Saya pribadi menyesal karena baru memikirkan hal tersebut saat usia saya sudah menginjak duapuluh lima tahun.

Tak perlu takut dengan bahasa yang kaku. Semua penulisan selalu diawali dengan kekakuan dan ketidakbakuan bahasa. Lambat laun, anda akan paham sendiri dimana letak kesalahan dan sisi terbaik dari tulisan anda.

Anda menyukai film? Atau membaca novel? Alangkah lebih bagusnya jika Anda sesekali membaca buku harian Anda. Saya yakin akan lebih bagus daripada menonton sebuah film atau membaca novel.






Selengkapnya...