UNTUKMU YANG JAUH DI
saat kutatapkan penglihatan ini
bintang-bintang berkilauan
gemerlapnya,
menghiasi malam yang dilanda kesepian
malam ini…
tentu!
sebab hari-hariku telah penuh dengan keindahan
indah yang tak dapat kulukiskan
saat bunga-bunga bermekaran
jalan kampungku yang sepi
telah kau buat ramai dalam penglihatanku
bulan belum bersinar
namun cahayanya telah mampu kurasakan
mataku pun seolah melihatnya
dan tentu hanyalah untukmu
mataku terbuka sekarang
ku sadar…
hatiku luluh
sebab dirimu hadir untukku
bukan untuk orang lain
kuingat kala itu
terlihat matamu yang bersinar
memberikan pengharapan
untukku…
semenjak itu aku selalu berharap
kau menjadi akhir hidupku
menjadi teman di setiap hariku
dengan kasih suci
denganku…
kau pasti ingat
kala aku mengucapkan kata itu
untukmu
malam itu…
dan hanya untukmu
bukan yang lain,
dan tiada pernah diriku setulus itu
sebelumnya…
sungguh tiada lagi
yang nampak diatas kelopak mata ini
selain tatapan matamu
dan tentu…
senyum mungilmu
masih kuingat semua
kau adalah cahaya
yang selalu menyinari kesendirianku
selalu bersamaku
bayanganmu…
bersinar laksana kau
kau lihat…
berapa kali musim berganti
tidak bagiku
semuanya masih seperti dulu
kala itu…
semua belum lekang
masih utuh
tinggal kau
bagaimana dengan kau
ahh..!
kau hanya…
atau mungkin aku yang salah
aku memang serba salah
tapi mengapa hanya kau
kau…
bahagiakan aku
senangkan aku
sakiti aku
kau buatku buta
tapi kau buatku lebih melihat
aneh…
coba dengar ratapan ini
lihatlah mata ini
rasakan olehmu
bayanganmu yang hadir di sana
inilah aku
kau akan mampu menilainya
inilah diriku yang selama ini kau tahu
lihatlah…
sebab di balik diri yang lemah
kau kan temukan hati yang suci
di sana
di balik diri yang angkuh
kau akan dapatkan kasih dan keikhlasan
tentu di sana
ahhh…
kau hanya mengada-ada
ya…
jika kau menganggapku demikian
dan aku memang menyukai lelucon…
tapi tidak!
dan kuyakin kau juga tahu tentang itu
tentang tulus hati
dan hancurnya diri
kini aku tak mengerti
tentang semuanya
karena telah hilang sadar ini
sebab cinta…
dan aku lebih berharap
kau akan selalu hadir di sini
temani hariku
dengan cinta…
setidaknya harapan…
taukah kau
jika sekarang tiada pernah lagi kulihat
bintang-bintang itu…
sebab bagiku sudah hilang gemerlapnya
dan lihatlah
jalan di kampungku telah kembali sepi
bunga-bunga itu tiada lagi mekar
tanpa bayanganmu di mata ini
sebab penglihatan ini tiada lagi mampu
menghadirkan kau…
mungkin aku yang tak sanggup
atau kau yang tiada mengijinkan
lihat dan tolonglah…
tuk menghadirkanmu lagi
sekadar demi bintang-bintang
sekadar demi jalan kampung
sekadar demi bunga-bunga
biarlah walau sekedap
walau menyakitkan
dan harus kehilangan
(13/03/07)
0 komentar:
Posting Komentar