Puisi Buat Dia

UNTUKMU YANG JAUH DI SANA

saat kutatapkan penglihatan ini

bintang-bintang berkilauan

gemerlapnya,

menghiasi malam yang dilanda kesepian

malam ini…

tentu!

sebab hari-hariku telah penuh dengan keindahan

indah yang tak dapat kulukiskan

saat bunga-bunga bermekaran

jalan kampungku yang sepi

telah kau buat ramai dalam penglihatanku

bulan belum bersinar

namun cahayanya telah mampu kurasakan

mataku pun seolah melihatnya

dan tentu hanyalah untukmu

mataku terbuka sekarang

ku sadar…

hatiku luluh

sebab dirimu hadir untukku

bukan untuk orang lain

kuingat kala itu

terlihat matamu yang bersinar

memberikan pengharapan

untukku…

semenjak itu aku selalu berharap

kau menjadi akhir hidupku

menjadi teman di setiap hariku

dengan kasih suci

denganku…

kau pasti ingat

kala aku mengucapkan kata itu

untukmu

malam itu…

dan hanya untukmu

bukan yang lain,

dan tiada pernah diriku setulus itu

sebelumnya…

sungguh tiada lagi

yang nampak diatas kelopak mata ini

selain tatapan matamu

dan tentu…

senyum mungilmu

masih kuingat semua

kau adalah cahaya

yang selalu menyinari kesendirianku

selalu bersamaku

bayanganmu…

bersinar laksana kau

kau lihat…

berapa kali musim berganti

tidak bagiku

semuanya masih seperti dulu

kala itu…

semua belum lekang

masih utuh

tinggal kau

bagaimana dengan kau

ahh..!

kau hanya…

atau mungkin aku yang salah

aku memang serba salah

tapi mengapa hanya kau

kau…

bahagiakan aku

senangkan aku

sakiti aku

kau buatku buta

tapi kau buatku lebih melihat

aneh…

coba dengar ratapan ini

lihatlah mata ini

rasakan olehmu

bayanganmu yang hadir di sana

inilah aku

kau akan mampu menilainya

inilah diriku yang selama ini kau tahu

lihatlah…

sebab di balik diri yang lemah

kau kan temukan hati yang suci

di sana

di balik diri yang angkuh

kau akan dapatkan kasih dan keikhlasan

tentu di sana

ahhh…

kau hanya mengada-ada

ya…

jika kau menganggapku demikian

dan aku memang menyukai lelucon…

tapi tidak!

dan kuyakin kau juga tahu tentang itu

tentang tulus hati

dan hancurnya diri

kini aku tak mengerti

tentang semuanya

karena telah hilang sadar ini

sebab cinta…

dan aku lebih berharap

kau akan selalu hadir di sini

temani hariku

dengan cinta…

setidaknya harapan…

taukah kau

jika sekarang tiada pernah lagi kulihat

bintang-bintang itu…

sebab bagiku sudah hilang gemerlapnya

dan lihatlah

jalan di kampungku telah kembali sepi

bunga-bunga itu tiada lagi mekar

tanpa bayanganmu di mata ini

sebab penglihatan ini tiada lagi mampu

menghadirkan kau…

mungkin aku yang tak sanggup

atau kau yang tiada mengijinkan

lihat dan tolonglah…

tuk menghadirkanmu lagi

sekadar demi bintang-bintang

sekadar demi jalan kampung

sekadar demi bunga-bunga

biarlah walau sekedap

walau menyakitkan

dan harus kehilangan

(13/03/07)


0 komentar:

Posting Komentar